KENDALI MOTOR LISTRIK (PENGGUNAAN)

Kendali motor listrik menurut penggunaan alatnya dibagi menjadi 4 macam, yaitu

  1. Kendali manual
    Sistem pengendalian secara manual adalah sistem pengawatan, pengamanan, dan pengoperasian motor listrik dengan menggunakan peralatan mekanik yang dilakukan oleh manusia. Dengan demikian jika terjadi gangguan pada sistem, motor listrik tidak dapat berhenti sendiri. Bila terjadi beban lebih tidak ada proteksi yang akurat untuk memutuskan rangkaian, karena MCB atau pengaman lebur kurang sensitif untuk mendeteksi adanya beban lebih.

Pada prinsipnya, pengawatan motor listrik yang bekerja secara manual hanya terdapat satu rangkaian utama saja. Untuk pengoperasian motor listrik secara manual digunakan alat penghubung berupa saklar mekanik, seperti saklar SPDT, DPST, TPST dan lain–lain ditambah pengaman lebur atau MCB sebagai proteksi kalau pada sistem instalasi terjadi gangguan hubung singkat.

  1. Kendali Semi Otomatis
    Pada kendali semi otomatis pada umumnya menggunakan kontaktor. Kontaktor digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik yang dilengkapi pengaman arus lebih (Thermal Overload relay). Pada kendali semi otomatis kerja operator sedikit ringan karena cukup dengan menekan tombol start dan stop.
  1. Kendali Otomatis
    Dengan kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja dari sistem, sehingga dapat menghemat energi fisiknya. Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian kontaktor yang dikendalikan oleh sensor–sensor sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis.

Pengendali otomatis menggunakan alat kendali semi otomatis dikombinasikan dengan kendali otomatis, seperti Time Delay Relay (TDR), float switch, Limit switch, dengan dilengkapi pengaman.

  1. Kendali Terprogram
    Merupakan jenis kendali menggunakan pemrograman untuk mengontrol suatu proses. Saat ini pengembangan pengendali terprogram yang ada dan digunakan secara luas adalah pemrograman berbasis logika atau Programmable Logic Controller (PLC).
    Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut.
    1. Programmable, menunjukkan kemampuan untuk menyimpan program yang telah dibuat ke dalam memory, yang dengan mudah dapat diubahubah fungsi atau kegunaannya.
    2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
    3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *