Budaya kerja perusahaan menjadi salah satu alasan kamu menerima tawaran pekerjaan, generasi milenial saat ini memang mendambakan budaya kerja yang positif dalam suatu perusahaan. Namun, apakah kita sudah memahami pengertian budaya kerja serta fungsinya?
Berikut akan menjelaskan seluk-beluk mengenai budaya kerja di artikel ini
Pengertian Budaya Kerja
Budaya kerja (work culture) adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang dikembangkan dalam perusahaan demi menyerasikan aktivitas, sikap, dan perilaku manusia di lingkungan kerja sehingga terbentuk suasana positif.
Budaya kerja terbentuk dalam nilai (value), karakteristik, serta atribut suatu perusahaan yang diamalkan oleh karyawannya. Artinya, budaya kerja merupakan pedoman bagi karyawan dan pimpinannya dalam bersikap serta berperilaku di lingkungan kerja.
Contoh budaya kerja bermacam-macam, bisa berupa suasana kerja, misi, gaya kepemimpinan, value atau nilai, etika, harapan, dan tujuan perusahaan tersebut.
Pengertian Budaya Kerja Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengertian budaya kerja yang dikemukakan oleh para ahli di bidangnya.
- Menurut Sulakso (2002)
Pada tahun 2002 Sulakso mengemukakan bahwa budaya kerja adalah sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan kata lain, setiap melakukan pekerjaan harus memiliki perbedaan sehingga dapat menimbulkan nilai-nilai yang sesuai untuk dikerjakan. - Menurut Triguno (2003)
Selanjutnya pada tahun 2003 Triguno mengemukakan bahwa budaya kerja adalah falsafah mengenai nilai-nilai pandangan hidup seperti kebiasaan, sifat, dan kekuatan untuk menjadi pendorong dalam dunia kerja. Nilai-nilai ini bisa dapat menjadi kepercayaan, perilaku, dan cita-cita setiap tindakan dalam pekerjaan. - Menurut Mangkunegara (2005)
Menurut seorang ahli yang bernama Mangkunegara budaya kerja merupakan sistem keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dikembangkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang dapat menjadi karyawannya untuk menyelesaikan suatu masalah. - Menurut Nawawi (2003)
Menurut Nawawi budaya kerja yang dikemukakannya pada tahun 2003 merupakan kebiasaan yang dilakukan berulang kali oleh karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga mencapai tujuan. - Menurut Hartanto (2009)
Pada tahun 2009 seorang ahli bernama Hartanto mengemukakan budaya kerja merupakan perwujudan dari kehidupan yang terjadi dalam dunia kerja. Hartanto juga mengemukakan bahwa budaya kerja adalah makna yang terkait dengan kerja dan pekerjaan yang disepakati dan digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.
Tujuan Dibentuknya Budaya Kerja
Perusahaan memiliki alasan kuat ketika membentuk budaya kerja. Lingkungan kerja terdiri dari berbagai karyawan atau tenaga kerja dengan berbagai kepribadian. Budaya kerja hadir menjadi pedoman dan penyelaras karakteristik karyawan yang berbeda-beda tersebut.
Selain itu, perusahaan juga memiliki tujuan sendiri dalam membangun budaya kerja. yaitu:
- Membangun ciri khas suatu perusahaan yang menjadi pembeda dengan perusahaan atau lingkungan kerja lainnya.
- Menyatukan komitmen karyawan perusahaan sehingga mereka bisa bekerja sesuai visi dan misi perusahaan. Karyawan pun diharapkan tidak bekerja berdasarkan kepentingan pribadinya.
- Menciptakan keselarasan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan.
- Mempererat hubungan profesional antara karyawan dalam perusahaan.
Fungsi Budaya Kerja
Budaya kerja di perusahaan diciptakan karena memiliki fungsi besar dalam perusahaan atau lingkungan kerja. yaitu:
- Menciptakan stabilitas sistem sosial supaya lingkungan kerja lebih positif selama bekerja dan menyelesaikan masalah.
- Mengatur sikap dan perilaku sumber daya manusia perusahaan supaya selaras dengan nilai perusahaan.
- Menyatukan sumber daya manusia perusahan dari berbagai latar belakang budaya.
- Menyelesaikan masalah-masalah pokok perusahaan, seperti adaptasi terhadap lingkungan eksternal (industri atau pasar) dan integrasi internal anggotanya.
- Menjadi sarana komunikasi antara karyawan dengan atasan, bawaha, dan rekan kerjanya.
- Meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan secara efektif.
- Mempermudah proses pertukaran ide, cita, pendapat, dan ilmu di kalangan sumber daya manusia.